Rabu, 30 Desember 2015

Tips Mencegah Masuknya Virus dan Malware dari Jaringan Komputer (It's valid information)

Hai guys, pernahkah kamu bingung membedakan antara virus dengan malware, karena kondisi yang sering terjadi, banyak jenis malware yang langsung diklaim sebagai virus, padahal sebenarnya keduanya memiliki arti yang berbeda, yakni virus adalah aplikasi yang diprogram untuk dapat menggandakan diri, sedangkan malware adalah aplikasi yang diprogram untuk dapat melakukan infeksi terhadap sistem. Namun pada implementasinya, keduanya digabungkan agar dapat segera menginfeksi banyak korban dalam rentang waktu lebih singkat. Berikut beberapa tips yang dapat teman-teman coba, untuk melindungi komputer dari aktivitas virus maupun malware.

a) Jika menerima file yang sekiranya mencurigakan, silahkan teman-teman dapat memeriksanya dengan menggunakan halaman web berikut: https://www.virustotal.com/. Cara menggunakannya, yakni dengan melakukan upload terhadap file yang dianggap mencurigakan. Dengan menggunakan link tersebut, maka akan diketahui status aplikasi, apakah berbahaya atau tidak untuk digunakan.



b) Melakukan monitoring terhadap proses yang sedang berlangsung di dalam komputer. Langkah ini bertujuan untuk melihat apakah terdapat aktivitas yang mencurigakan di dalam komputer tersebut atau tidak. Kemudian untuk memeriksanya, dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi Process Hacker, yang dapat diunduh melalui link berikut: Download aplikasi Process Hacker. Ini beberapa langkah yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tersebut.
  • Menjalankan aplikasi Process Hacker dalam kondisi run administrator, agar memperoleh hak akses penuh. 

  • Selanjutnya, melakukan monitoring terhadap jaringan, memeriksa apakah terdapat aktivitas yang mencurigakan di dalam sistem atau tidak. Contoh aktivitas tersebut adalah aktivitas cybercrime yang dijalankan oleh Actual Spy, yakni aplikasi keylogger yang digunakan untuk merekam segala aktivitas yang sedang berjalan dalam sistem. Bahayanya, aplikasi ini dapat dijalankan secara tersembunyi, sehingga tidak teridentifikasi oleh tools task manager biasa, bawaan dari Windows.



  • Untuk memastikan bahwa file tersebut benar-benar berbahaya atau tidak, maka dapat dilakukan pencarian informasi terlebih dahulu, agar memperoleh informasi yang valid dari file yang dianggap mencurigakan tersebut.


  • Jika informasi yang diperoleh, sudah pasti menunjukkan file yang bersangkutan adalah berbahaya, maka dapat dilakukan terminate program, seperti yang tampak pada gambar berikut.


c) Jika pengecekan melalui proses monitoring telah selesai dijalankan, maka selanjutnya melakukan scanning sistem secara offline, untuk mengetahui apakah sistem sudah aman atau belum. Di sini, penulis merekomendasikan teman-teman untuk menggunakan software utility AusLogics BostSpeed, karena selain ringan, software tersebut dapat digunakan untuk melakukan uninstall aplikasi yang sulit untuk dihapus dengan menggunakan tools uninstall biasa.



Selain Auslogic, penulis juga merekomendasikan teman-teman untuk menggunakan software utility Baidu PC Faster, karena software tersebut selain ringan, juga memiliki kemampuan untuk melakukan scanning virus atau malware secara custom dan cukup dalam, sehingga dapat mengidentifikasi virus atau malware apa yang saat ini sedang berjalan di sistem.


Jika dalam hal ini, ternyata software Baidu tidak dapat melakukan perbaikan terhadap file yang dianggap berbahaya, maka langkah selanjutnya baru kita melakukan pencarian informasi terhadap virus atau malware yang teridentifikasi, dan kemudian mencari antivirus atau antimalware apakah yang tepat untuk menanggulangi masalah tersebut, contoh HitmanPro 3, yang dapat diunduh melalui link berikut: Download aplikasi HitmanPro 3. Kita dapat menggunakan aplikasi tersebut secara bebas (free) selama 30 hari, untuk versi gratis.

d) Selain menggunakan software utility offline, scanning virus atau malware dapat dilakukan pula melalui software utility online, seperti HouseCall Free Online Virus Scan milik Trend Micro, yang dapat diunduh melalui linkhttp://housecall.trendmicro.com/. Berikut langkah-langkah penggunaan software utility tersebut.

  • Aplikasi dijalankan dengan hak akses penuh (Admin).

  • Area scanning dapat dipilih melalui menu Settings.


  • Setelah lokasi scanning selesai ditentukan, maka selanjutnya menu scanning dijalankan.

  • Berikut tampilan ketika scanning sistem selesai dilakukan, dan selanjutnya perbaikan terhadap file-file yang teridentifikasi, dapat dilakukan melalui menu Fix Now.

  • Informasi critical terkait file di atas, dapat dilihat melalui menu More Details.


e) Pengamanan yang selanjutnya, yang tidak kalah penting, yakni memeriksa aplikasi yang dianggap berbahaya dalam sistem, agar tidak berjalan secara startup, yaitu kondisi dimana aplikasi diatur, agar dapat langsung bekerja ketika sistem pertama kali dihidupkan. Langkah yang dapat dilakukan untuk melakukan pemeriksaan tersebut, yakni melalui perintah msconfig pada tools Windows (Run), yang dapat dipanggil dengan menekan tombol shortcut Win+R.


Selanjutnya, checklist aplikasi yang dianggap penting dan perlu untuk dijalankan secara startup, dan kemudian abaikan aplikasi lainnya.


Demikian langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk melindungi jaringan komputer dari berbagai aktivitas cybercrime. Penulis menyadari bahwa langkah di atas memang tidaklah selalu berhasil, karena hal tersebut dipengaruhi oleh kekuatan virus atau malware dalam mempertahankan diri dari aplikasi scanning yang digunakan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat, dan penulis minta maaf jika ada salah dalam penyampaian teori atau metode yang digunakan.

*Catatan bahwa penulis benar-benar merekomendasikan langkah di atas untuk dicoba, sebab apa yang penulis sampaikan tersebut, berdasarkan pengalaman yang telah penulis lakukan dalam kurun waktu yang cukup lama, dan hasil yang diperoleh juga sangat memuaskan. Trust me :)

Quote:
When we talk about security, we talk about process, because security is a process, not a product.


Sumber informasi:
Nashihun Amien, Alumni Mahasiswa Teknik Informatika UII, angkatan 2009.
Heru Ari Nugroho,  Alumni Mahasiswa Teknik Informatika UII, angkatan 2009.
Kurniawan, Tentor X-Code Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar